Selasa, Februari 17, 2015
Take That - Back for good (The Circus tour Wembley 6part) HD
Rabu, Oktober 29, 2014
Lidi Geli in Action
"Lidi Geli rasanya enak banget gue jadi ketagihan, jadi ga mau berhenti makan niih"
Andra, koran Sinar Harapan
Ya ampun "Lidi Geli" endes banget, empuk lidinya, gurih rasa bumbunya, banyaaaaak isinya. Bikin nagih kalo keabisan. ---Gedtri, Koran Sinar Harapan
Testimoni
Jumat, Maret 16, 2012
Pantai Sawarna (Banten Selatan)
Jembatan besi merupakan awal perjalanan menuju Desa Sawarna, lebih jauh memasuki jalan tersebut akan disuguhi oleh pemandangan hutan Perhutani yang lebat, pohon–pohon besar berdiri dengan angkuh.
Sawarna juga tempat asik untuk penggila surfing, terutama surfer mancanegara, saat tiba di sana sempet dikagetkan dengan deru kurang lebih 5 ojek yang membawa surfer bule, lengkap dengan peralatan surfingnya.
Sawarna memang patut di juluki The Hiden Heaven on Earth. Cantik banget abisan!!!
Route : Jakarta - Tomang - Tol Merak - Serang - Pandegelang - Malingping - Bayah - Sawarna (about 260 km – 6 to 7 hours drive)
Rabu, Desember 21, 2011
Iga Penyet Warung Tekko
Warung Tekko
Iga Sapi Penyet
Sebagai menu andalan dari Tekko, iga sapi penyet beserta sambalnya menjadi menu yang dinikmati pengunjung. Anda dapat meminta tingkat kepedasan sambal yang akan mendampingi daging iga sapi ini. Jika Anda tidak suka pedas, bisa meminta hanya menggunkana 1-2 cabai atau tidak sama sekali. Tetapi, jika Anda suka pedas, jangan ragu untuk meminta sambal pedas karena memang menurut pelayan, jika tidak pedas, tidak akan mendapatkan sensasi dari penyet itu sendiri.Daging iga yang diberikan cukup besar, sehingga akan cukup mengenyangkan. Saat menggigit dagingnya, Anda akan merasakan daging yang empuk dan masih terdapat minyak dari dagingnya. Rasa iga sapi yang memang nikmat semakin sempurna dengan pelengkap sambalnya yang akan menambah selera makan Anda. Iga dan sambal serta lalapannya diletakkan dalam sebuah cobek tanah liat yang membuatnya terlihat semakin menarik.
Tidak hanya iga penyet, Warung Tekko juga menyediakan berbagai menu lain seperti udang, cumi, atau ikan. Cukup banyak menu dari Warung Tekko yang bisa Anda coba. Untuk minuman, Anda dapat mencoba es cincau hijau yang terasa rasa daun dari cincaunya, ada juga teh, jus dan minuman lainnya.
Harga seporsi Iga Penyet adalah Rp 28.000,-, jika tambah nasi, harganya Rp 4.500,- Sedangkan untuk minuman harganya bervariasi, mulai dari teh hangat sampai minuman lainnya. Minuman cincau hijau dapat dinikmati dengan harga Rp 10.000,-. Semua harga belum termasuk pajak.
Jika Anda penyuka sambal, rasanya tidak salah jika mencoba mengunjungi restoran Tekko. Tapi jangan lupa perhatikan kolesterol Anda jika akan menyantap iga sapi yang cukup tinggi kadar kolesterolnya. Bersantap dengan sambalnya yang mantap dan bersantai di Tekko dapat Anda lakukan bersama keluarga.
Warung Tekko
Buka: Pukul 11.00 – 23.00Alamat:
Taman Palem Lestari
Blok D7 no. 28
Telp (021) 55955074
Tekko juga bisa Anda temui di Jakarta di: Pantai Indah Kapuk, Gading Serpong, La Codefin Kemang, Pesanggrahan, Golden Truly Gunung Sahari, Kelapa Gading Food City, Mall of Indonesia, Batu Tulis, Plaza Bintaro Jaya, Plaza Atrium.
Saat ini Tekko juga membuka cabang di Cikarang, Bekasi, Depok, Bandung, Medan, Surabaya, dan Batam.
Sumber. Kumpulan.info
Senin, Desember 19, 2011
Olloclip iPhone Camera Lens
Senin, November 08, 2010
Situ Bagendit Segera Memiliki Sarana Penunjang Wisata Refresentatif
Kepada Garut News, Sabtu dia mengemukakan, selain akan dibangun dua lapangan futzal berumput sintesis, juga rumah makan serta mini market, dengan bangunan dua lantai, yang seluruhnya didirikan diatas tanah seluas 5.000 m2, di sebelah Kantor Kecamatan setempat.
Karena juga sekaligus sebagai sarana pemasaran, beragam cendera mata serta kuliner khas Garut, juga dipastikan banyak diminati kalangan wisatawan domestic maupun mancanegara.
Diharapkan do’a restu dari seluruh komponen dan elemen masyarakat, guna mewujudkan keberhasilan rencana tersebut, ungkap H. Aceng Cece Tapipuddin, menambahkan.
Bupati Garut dari Masa ke Masa
Seperti yang telah dijelaskan dalam halaman Sejarah Singkat Garut, pembentukan Kabupaten Limbangan-baru berdasarkan Surat Keputusan Raffles sebagai Letnan Gubernur (Lieutenant Governor) di Indonesia adalah tanggal 16 Februari 1813. Bupati yang menjabat pada saat itu adalah RAA Adiwijaya (1813-1831), karena itu jika perhitungan masa pemerintahan Kabupaten Garut berawal dari sini maka RAA Adiwijaya merupakan Bupati Garut yang pertama.
Sejak 1 Juli 1913 Kabupaten Limbangan diganti menjadi Kabupaten Garut yang terjadi pada masa pemerintahan periode ke-4 sejak 1813, yaitu masa Bupati RAA Wiratanudatar (1871-1915), berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Jenderal tanggal 7 Mei 1913 (Staatsblad Van Nederlandsch-Indie No.356: Besluit van den Gouverneur-General van Nederlandsch-Indie van 7 Mei 1913 No. 60). Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa RAA Wiratanudatar merupakan Bupati pertama yang memimpin wilayah pemerintahan dengan nama Kabupaten Garut.
Pada tanggal 14 Agustus 1925, berdasarkan keputusan Gubernur Jenderal, Kabupaten Garut disahkan sebagai daerah pemerintahan yang berdiri sendiri (otonom). Ini terjadi pada masa pemerintahan RAA Soeria Kartalegawa yang menjadi Bupati ke-5 sejak 1813 atau Bupati ke-2 sejak muncul nama Kabupaten Garut. Oleh karena itu, RAA Soeria Kartalegawa merupakan bupati pertama yang memimpin Kabupaten Garut sebagai daerah otonom.
Pada zaman kolonial Belanda, pergantian bupati yang berlaku di Kabupaten Garut identik dengan yang berlaku di kerajaan-kerajaan kuno Indonesia, yaitu bila Bupati meninggal atau berhenti karena hal tertentu, maka yang berhak menggantikannya adalah putera laki-laki tertua atau menantu laki-laki. Kalau pun tidak demikian, penggantinya masih memiliki hubungan darah atau kekerabatan yang dekat. Dari masa ke masa, tercatat bupati pertama RAA Adiwijaya (1813-1831) digantikan oleh puteranya RAA Kusumadinata (1831-1833) sebagai bupati kedua. Lalu bupati kedua diteruskan oleh menantunya Tumenggung Jayadiningrat (1833-1871) sebagai bupati yang ketiga. Masih memiliki ikatan kekeluargaan, bupati ketiga digantikan oleh RAA Wiratanudatar (1871-1915) sebagai bupati yang keempat. Selanjutnya bupati keempat digantikan oleh keponakannya Adipati Suria Kartalegawa (1915-1929) yang menjadi bupati kelima. Kemudian ia diteruskan oleh puteranya Adipati Moh. Musa Suria Kartalegawa (1929-1944) sebagai bupati keenam.
Dalam sejarah Garut, tercatat periode Bupati terlama yang memimpin hingga mencapai lebih dari 40 tahun yaitu RAA Wiaratanudatar (1971-1915). Sedikitnya ada tiga orang Bupati yang memimpin kurang dari satu atau dua tahun seperti R. Tumenggung Endung Suriaputra (1944-1945) atau Letkol Akil Ahyar Masyur (1966-1967).
Sejarah juga mencatat, bahwa sejak pemilihan bupati berdasarkan periode waktu, belum terdapat Bupati Garut yang memegang masa jabatan lebih dari satu periode.
Manfaat Menggunakan Jasa Bersihkan Rumah Online
Memang semakin mudahnya penggunaan aplikasi online sangat membantu aktivitas sehari-hari kita. Semakin berkembang teknologi, semua bisa dila...
-
Take That boy band asal inggris yang terkenal di medio 90 an tepatnya boyband ini booming di tahun 1996 dengan lagu "Back for Good...
-
Dodol mungkin tidak asing lagi di telinga para wisatawan yang berkunjung ke garut, tapi kalo coklat isi dodol atau Chocodot adalah sesuat...
-
"Lidi Geli rasanya enak banget gue jadi ketagihan, jadi ga mau berhenti makan niih" Andra, koran Sinar Harapan Ya ampun ...