Kampung Sampireun, Tempatnya Orang Kota Kembali Ke Desa
Hotel berbintang identik dengan jualan kemewahan, kenyamanan dan pelayanan plus. Konsep tsb. sudah sangat lazim dan mudah didapat dimana-mana. Tetapi jualan penginapan, dengan setting kampung, keramah-tamahan asli suasana pedesaan berudara sejuk pegunungan tentu bukan sesuatu yg lumrah dan mudah ditemui.
Begitulah si pemiliknya, mampu menangkap kegalauan hati orang kota rindu kampung, impian masa kecil, jajanan tempo doeloe, dan basa basi kampung yang tulus, yang mungkin sudah sirna dari kehidupan kota.
Tidak semua orang kota turunan bangsawan, tidak semua orang kota turunan indo, sebagian dari mereka adalah si nCep, si Euis, manusia ulet dari kampung, yang meniti karir dari bawah dan berhasil dikota besar. Sang pengusaha, jeli melihat kelompok market kaum urban ini, yang mimpi alam bawah sadarnya masih memutar rekaman nyanyian sawah dan gemerisik suara batang bambu, yang rindu suasana kampung. Maka rupiah demi rupiah mengalir deras, membuat senyum seluruh penduduk desa.
Aroma bau tanahnya segera menyerbu kota, melalui tayangan layar kaca dan kertas kor
an. Selebritis berdecak kagum, OKB pun tak mau kalah, nggak asyik kalau belum menginap di Sampiruen.Popularitasnya pun melambung, acapkali tamu - tamu terpaksa gigit jari,dikarenakan tidak kebagian kesempatan menikmati. Dan orang pun rela antri, mengatur kembali sebuah jadwal liburan, untuk ketersediaan sebuah kamar. Bukankah sebuah kamar hanyalah secuil urusan dari sebuah liburan?,tetapi itulah faktanya.
Pada pintu masuk terdapat tulisan “kecuali utk tamu menginap”. Tak disangka, sebuah danau, rakit bambu dan rumah - rumah kayu sederhana, harmoni dgn tumbuhan alam, tiba - tiba menjadi begitu popular, menjadi impian banyak orang, yang rela jadwal liburannya diatur orang, dan diminta membayar lebih, untuk sebuah nostalgia, yang teramat sulit dicari di kotabesar.
Tak perlu disangsikan lagi, tentang keunikan dan keindahan kampung itu. Resor Butik dengan tematik seperti itu sekarang sedang digandrungi keluarga - keluarga muda kota, yang punya semangat kembali ke alam. Sebut saja Resort Kampung Cinangneng, Ciampea Bogor dan Kampung Daun. Tempat tsb kerap dikunjungi keluarga - keluarga kota, yang mendapat cerita baru, bagaimana membajak sawah dan menanam padi. Tak salah iklan nya menyebut, " tempatnya orang kota kembali ke desa ". Sebuah trend yg membanggakan, yg memberi nilai tambah buat orang desa.
Alam dan lingkungan pedesaan, tempat orang kehabisan bahan bakar mengisi baterainya. Tempat segala penemuan dan inspirasi.
Catatan:
Kampung Sampireun, terletak di desa Sukakarya, 10km di selatan Garut (Samarang). Untuk mencapainya lewat jalan desa sempit, berpenduduk cukup padat, dengan banyak polisi tidur. Sampai beberapa kilometer anda pasti merasa tak yakin, apakah anda salah arah. Tetapi, keragu2an tsb, segera sirna, manakala banyak penunjuk arah secara jelas menuliskan lokasi yg dituju. Pupil mata anda segera berubah, setelah memasuki pintu gerbang nya, sebuah Oasis Gurun ada didepan mata. Selamat mimpi indah tentang kampung nan jauh dimata
Rabu, Maret 14, 2007
Bandung, City of Flowers, is the provincial capital of West Java and Indonesia' s third largest city. Known in colonial times as the Paris of Java because of its European ambiance and sophistication, Bandung shares with Miami a fine legacy of Tropical Deco architecture dating from the 1920's.
Situated on a plateau in the beautiful Parahayangan mountains, Bandung's pleasant climate and lush surroundings have offered an escape from the heat of the lowlands since the mid 19th century when it was the heart of the region's most prosperous plantation area. Host to the historic Asia Africa conference in 1955, Bandung is now a center of higher education ,commerce and aircraft industry which despite its modern amenities still retains much of its colonial era charm.
Bandung is also renowned for its shopping, particularly for shoes, textiles, clothing and denims which are found in the colourful Jeans street . Easily reached from Jakarta by train , road or air (the scenic train trip is recommended), Bandung, with its cool mountain air is a popular second stop for those visiting the national capital and an essential stay-over for travellers enroute through Java.
Situated on a plateau in the beautiful Parahayangan mountains, Bandung's pleasant climate and lush surroundings have offered an escape from the heat of the lowlands since the mid 19th century when it was the heart of the region's most prosperous plantation area. Host to the historic Asia Africa conference in 1955, Bandung is now a center of higher education ,commerce and aircraft industry which despite its modern amenities still retains much of its colonial era charm.
Bandung is also renowned for its shopping, particularly for shoes, textiles, clothing and denims which are found in the colourful Jeans street . Easily reached from Jakarta by train , road or air (the scenic train trip is recommended), Bandung, with its cool mountain air is a popular second stop for those visiting the national capital and an essential stay-over for travellers enroute through Java.
Langganan:
Postingan (Atom)
Manfaat Menggunakan Jasa Bersihkan Rumah Online
Memang semakin mudahnya penggunaan aplikasi online sangat membantu aktivitas sehari-hari kita. Semakin berkembang teknologi, semua bisa dila...
-
Take That boy band asal inggris yang terkenal di medio 90 an tepatnya boyband ini booming di tahun 1996 dengan lagu "Back for Good...
-
Dodol mungkin tidak asing lagi di telinga para wisatawan yang berkunjung ke garut, tapi kalo coklat isi dodol atau Chocodot adalah sesuat...
-
"Lidi Geli rasanya enak banget gue jadi ketagihan, jadi ga mau berhenti makan niih" Andra, koran Sinar Harapan Ya ampun ...