Kamis, April 03, 2008

”Tip and Trick” Terbebas dari Lilitan Utang Berkepanjangan


Pengantar:
Rubrik PERENCANAAN KEUANGAN ini mengunjungi pembaca setiap hari Jumat. Rubrik ini diasuh oleh Tim Indonesia School of Life (ISOL) yakni Andrias Harefa, Roy Sembel, M. Ichsan, Heru Wibawa, dan Parpudi Lubis. Pembaca dapat mengirimkan pertanyaan atau berkonsultasi seputar masalah-masalah perencanaan keuangan. Pertanyaan dapat dikirim lewat email: redaksi@sinarharapan.co.id, Faksimile Redaksi Sinar Harapan (021) 3153581, surat dialamatkan ke redaksi Sinar Harapan, Jl. Raden Saleh No. 1B-1D Cikini, Jakarta Pusat 10430, dan bisa membuka di http://www.pembelajar.com/ISOL.

Lebih kurang dua bulan yang lalu, kami membuka e-mail seperti biasanya, dari banyak e-mail yang masuk, kami membaca satu pertanyaan yang diajukan oleh seorang ibu yang merasa kesulitan untuk menyelesaikan utang-utang yang masih dimiliki. Kesulitan ini terjadi karena suaminya terkena PHK.
Sebut saja Ibu Lisa menanyakan langkah praktis yang bisa dilakukan untuk menyelesaikan masalah ini. Untuk itu, ulasan kali ini kami akan mengetengahkan beberapa indikasi atau sinyal berbahaya berkaitan dengan utang dan langkah-langkah praktis yang bisa dilakukan untuk keluar dari lilitan utang yang berkepanjangan.
Bank-bank semakin gencar menawarkan berbagai kredit consumer kepada individu. Berbagai kemudahan ditawarkan mulai dari singkatnya masa permohonan sampai kredit tanpa agunan. Hal ini memberikan daya tarik tersendiri bagi individu di mana mereka bisa memiliki suatu barang terlebih dahulu dan membayarnya kemudian—tentunya dengan mencicilnya setiap bulan.
Namun, kemudahan yang diberikan malah mengakibatkan risiko finansial yang bisa merusak keuangan keluarga karena pemanfaatannya yang kurang bijak. Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan bila kondisi keuangan Anda sudah semakin terhimpit, kebutuhan keluarga semakin meningkat dan Anda tetap diharuskan membayar cicilan bulanan secara regular.
Sebelum masuk ke langkah-langkah praktis yang bisa dilakukan, ada baiknya Anda menyimak beberapa sinyal atau tanda berbahaya yang bisa harus diperhatikan berkaitan dengan masalah utang.



Tanda Berbahaya Mengenai Utang
Seringkali kita tidak dapat melihat dan merasakan tanda-tanda yang harus diwaspadai sampai setelah keadaan menjadi besar. Biasanya kesulitan keuangan tidak datang mendadak, tapi hal itu terjadi akibat akumulasi dari berbagai masalah yang tidak ditindak lanjuti dengan bijak.
Oleh karena itu, kami melihat pentingnya mewaspadai beberapa tanda berbahaya berkaitan dengan utang sehingga Anda dapat mengenali masalahnya lebih dini dan mengatasinya dengan baik.
Perhatikan list berikut ini, bila ada yang Anda rasa bahwa Anda melakukan hal tersebut, hati-hatilah. Bisa jadi Anda menuju ke kesulitan finansial di masa datang. Anda berpikir bahwa kartu kredit merupakan uang tunai bukannya utang .
Utang Anda lebih besar dari aset yang Anda miliki
Anda berutang kepada lebih dari tujuh kreditor
Anda termasuk yang memiliki kebiasaan berbelanja yang hanya didasari oleh keinginan—impulse spending.
Anda dan pasangan Anda tidak terbuka dengan masalah utang yang dimiliki
Anda tidak mengetahui berapa pengeluaran regular Anda per bulan dan berapa besar utang yang masih tersisa
Anda bergantung dengan pendapatan ekstra baik dari keluarga maupun kerja lembur Anda untuk menutupi kebutuhan bulanan Anda.
Anda hanya memiliki dana tunai atau dana yang bisa dicarikan dengan cepat senilai kurang dari dua bulan biaya hidup Anda.
Anda memiliki kewajiban cicilan sebesar lebih dari 20% pendapatan bulanan diluar Kredit Kepemilikan rumah atau KPR.
Anda mengonsolidasi beberapa utang Anda menjadi satu utang atau memperpanjang jangka waktu utang Anda untuk membayar cicilan bulanan.
Anda tidak lagi sanggup untuk membayar kebutuhan bulanan beserta cicilan kredit yang besar sehingga Anda melakukan hal-hal di bawah ini:
Berutang lagi
Mencairkan tabungan yang Anda miliki
Menunggak pembayaran cicilan bulanan
Membayar hanya minimum dari setiap tagihan kredit yang dimiliki.
Bila Anda men-check (­) paling tidak empat dari semua list di atas, cobalah untuk mengevaluasi pengeluaran yang selama ini Anda lakukan dan bayarlah cicilan secara regular dan usahakan lebih dari sekadar pembayaran minimum.
Bila Anda men-check (­) paling tidak lima atau lebih, Anda mulai merasakan kesulitan untuk menyelesaikan masalah ini.
Bila Anda men-check (­) lebih dari tujuh pernyataan di atas, Anda sudah masuk kategori kesulitan keuangan. Perhatikan hal-hal diatas baik-baik.

Mengembangkan Perencanaan Manajemen Utang
Bila Anda pada posisi di mana pengeluaran bulanan yang diperlukan tidak dapat dipenuhi dengan pendapatan regular bulanan, langkah yang bisa Anda lakukan adalah dengan mengembangkan perencanaan menajemen utang.
Langkah ini dapat membantu Anda keluara dari lilitan utang yang memberatkan dan tetap menjalani kehidupan keuangan keluarga dengan cukup walau dengan keterbatasan. Langkah-langkah di bawah ini tidak akan memperbaiki keuangan Anda dalam semalam, Anda harus melakukan dengan reguler dan kesabaran.
Untuk mengembangkan perencanaan manajemen utang, ikuti langkah-langkah berikut ini:
Cari tahu dengan siapa Anda berutang dan berapa jumlah terutang
Tentukan berapa nilai yang bisa Anda sisihkan untuk pembayaran
Buat perencanaan untuk menyelesaikan masalah utang ini
Diskusikan dengan kreditor
1. Cari tahu dengan siapa Anda berutang dan berapa jumlah terutang
Langkah pertama dan terpenting adalah dengan mencari tahu dengan siapa Anda berutang dan berapa saldo utang yang masih sisa. Ada beberapa hal yang sebaiknya Anda cantumkan dari daftar ini seperti:
Nama kreditor, alamat dan nomor telepon.
Kolateral bila ada
Saldo akhir utang
Jumlah pembayaran yang masih tersisa
Besarnya cicilan bulanan yang harus dibayar
Tanggal jatuh tempo
Jumlah dan tanggal pembayaran terakhir
2. Tentukan berapa nilai yang bisa Anda sisihkan untuk pembayaran
Setelah Anda membuat daftar semua utang yang masih dimiliki, tentukan berapa besar yang sanggup Anda bayar untuk setiap kreditor dan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pembayaran ini.
Sebaiknya, cicilan utang setiap bulan tidak melebihi 30% dari pendapatan bulanan. Misalkan saja, penghasilan Anda setiap bulannya adalah Rp 5 juta per bulan atau Rp 60 juta setahun sehingga cicilan terbesar yang sebaiknya dialokasikan untuk membayar cicilan setiap bulan adalah Rp 1,5 juta. Mengapa? Karena biaya keluarga membutuhkan paling tidak 75% dari pendapatannya untuk berbagai kebutuhan baik jangka pendek, menengah maupun panjang.
Bila ternyata, cicilan bulanan yang harus Anda keluarkan lebih besar dari 30% pendapatan misalkan Rp 2 juta setiap bulannya, Anda harus mencari jalan untuk dapat mengumpukan dana setiap bulannya untuk keperluan cicilan utang.
Langkah yang bisa Anda lakukan adalah dengan membuat catatan pengeluaran setiap bulannya dan cari lubang di mana Anda dapat mengurangi pengeluaran Anda untuk menambah jumlah cicilan yang dibutuhkan.
Langkah lain yang bisa Anda lakukan adalah menjual aset yang Anda miliki. Hal ini tentunya bila utang Anda sudah sangat tinggi dan Anda sangat kesulitan untuk dapat membayar cicilan walau hanya sebatas minimumnya saja.
Langkah lain yang bisa dilakukan adalah menambah pendapatan bulanan, misalkan dengan bekerja paruh waktu akan lebih sering mengambil lembur. Tapi yang perlu disadari adalah langkah ini hanyalah sementara. Keluar dari masalah utang yang melilit kencang membutuhkan tekad dan kesabaran.
3. Buat perencanaan untuk menyelesaikan masalah utang ini
Setelah melakukan kedua langkah di atas, tentunya saat ini Anda sudah memiliki gambaran yang lebih jelas mengenai kondisi utang Anda, berapa besar yang harus dibayarkan setiap bulannya dan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk melunasi semua utang yang masih tersisa.
Langkah selanjutnya adalah menentukan berapa besar cicilan untuk setiap kreditor dan berapa lama waktu yang diperlukan. Usahakan waktu tersebut tidak melampaui masa tiga (3) tahun.
Perencanaan pembayaran cicilan dapat dilakukan dengan beberapa pola pembayaran, misalkan Anda mengalokasikan dana dalam jumlah yang sama bagi setiap kreditor. Atau Anda dapat menggunakan pola di mana pembayaran terbesar dilakukan pada utang dengan bunga yang terbesar dan jumlah yang terbesar.
Di bawah ini adalah contoh pola pembayaran yang bisa dilakukan untuk menyelesaikan utang yang masih tersisa. Contoh berikut berdasarkan pendapatan sebesar Rp 5 juta setiap bulannya dan besarnya alokasi cicilan yang bisa dikeluarkan adalah sebesar 30% dari pendapatan atau sebesar Rp 1.500.000.
Contoh berikut dengan alokasi besar cicilan sama setiap kreditornya.
Utang Saldo Utang Bunga Cicilan Minimum Yang Dibayarkan Kartu Kredit A 5,600,000 2.90% 280,000 375,000 Kartu Kredit B 4,900,000 3.25% 245,000 375,000 Kredit Personal-C 8,000,000 1.89% 484,500 375,000 Kredit Personal-D 9,000,000 1.69% 902,100 375,000 Total 1,500,000 Jumlah dana yang dimiliki untuk pembayaran cicilan adalah sebesar Rp 1.500.000 dibagi rata untuk empat kreditor maka Rp 1.500.000/4 = Rp 375.000.
Namun, Ada pola yang dirasa lebih bijak, yaitu pola kedua, dengan melihat bunga terbesar dan jumlah utang yang masih dimiliki. Urutannya adalah jumlah bunga yang tertinggi dibayarkan lebih besar selanjutnya sampai yang terkecil. Bila ada bunga yang sama maka cobalah untuk mempertimbangkan jumlah utang yang lebih besar, bayar lebih besar.
Contoh berikut merupakan alokasi di mana pembayaran terbesar dialokasikan kepada utang dengan bunga tertinggi.
Utang Saldo Utang Bunga Cicilan Minimum Yang Dibayarkan Kartu Kredit A 5,600,000 2.90% 280,000 350,000 Kartu Kredit B 4,900,000 3.25% 245,000 425,000 Kredit Personal-C 8,000,000 1.89% 484,500 375,000 Kredit Personal-D 9,000,000 1.69% 902,100 350,000 Total 1,500,000 Sangat penting bagi Anda untuk membayar semua utang yang Anda miliki. Dalam kondisi di mana Anda tidak mencukupi untuk membayar cicilan minimum, Anda alokasikan menurut prioritas Anda. Saran kami, bayar utang dengan bunga terbesar bayarkan yang paling banyak, seperti contoh kedua.
4. Diskusikan dengan kreditor
Menghubungi kreditor sebaiknya Anda lakukan dan diskusikan pola cicilan yang Anda miliki. Tidak ada yang diinginkan oleh kreditor kecuali uangnya kembali. Mungkin mereka menawarkan Anda jadwal cicilan pembayaran baru atau mungkin menawarkan konsolidasi utang Anda ke satu utang dengan bunga yang relative lebih rendah. Cobalah untuk meminta kreditor Anda untuk menghapus fee-fee yang harus Anda bayarkan, karena hal ini bisa mengurangi beban total utang yang harus dilunasi.
Demikian saran dan langkah yang bisa kami uraikan dalam pembahsan kali ini, semoga bermanfaat.

POJOK ‘PESAN’ (PEtuah Solusi KeuangAN) EUREKA
Utang berkepanjangan disebabkan oleh banyak hal dan terjadi karena tidak ditangani dengan bijak. Sebelum Anda terlilit olehnya, kenali berbagai tanda-tanda yang mungkin membawa Anda dalam kesulitan.
Mulailah untuk merubah kebiasaan buruk Anda berkenaan dengan keuangan, khususnya utang. Jalani hidup secara sederhana harus menjadi moto keluarga.
Sesuaikan pembayaran cicilan dengan penghasilan bersih yang Anda dapatkan setiap bulannya. Jangan melebihi dari 30% dari penghasilan bersih. Inilah ukuran umum yang perlu diperhatikan.
Bila Anda terlilit utang berkepanjangan, coba lakukan langkah-langkah manajemen utang .
Saran kami, utamakan membayar utang dengan bunga yang tertinggi terlebih dahulu. Bila dirasa kondisi keuangan sangat sulit, pertimbangkan untuk melikuidasi beberapa aset yang Anda miliki.n



Copyright © Sinar Harapan 2003



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Manfaat Menggunakan Jasa Bersihkan Rumah Online

Memang semakin mudahnya penggunaan aplikasi online sangat membantu aktivitas sehari-hari kita. Semakin berkembang teknologi, semua bisa dila...