Jakarta - Soto berkuah kuning asal kota Bogor ini rasanya memang luar biasa enak. Kuahnya yang beraroma gurih santan dan rempah semakin nikmat saat dihirup hangat-hangat. Kikilnya yang diolah bersih, lidah yang empuk, serta paru goreng yang rasanya jempolan membuat warung soto Pak Salam wajib untuk dikunjungi!
Sore itu sehabis berputar-putar di kota Bogor perut ini mendadak merindukan kehangatan soto kuning Bogor. Ola la... pikiran saya pun langsung saja tertuju pada soto Bogor Pak Salam. Kebetulan soto Pak Salam ini memang baru buka sore hari, maka saya pun langsung bergegas menuju Suryakencana.
Tak sulit menemukan penjual soto Bogor Pak Salam yang memang sudah kesohor akan kelezatannya sejak dulu. Meskipun letaknya bukan berada di dalam toko atau rumah makan, melainkan hanya berupa warung tenda yang berada di atas trotoar di Jl. Suryakencana, Bogor (samping Dunkin Donuts).
Saat itu jam belum lagi menunjukkan pukul 5 sore, namun ternyata antrean para pembeli sudah cukup ramai memadati warung tenda mungil itu. Untuk menikmati semangkok soto Pak Salam memang dibutuhkan kesabaran. Apalagi saat weekend para pembelinya bukan saja dari Bogor melainkan juga dari luar kota.
Sambil mengantre saya pun dihibur dengan kata-kata unik yang meluncur dari mulut para penjual soto yang sesekali membuat saya tersenyum. Bagi yang tak sering berkunjung ke soto Pak Salam mungkin sedikit bingung. Misalnya saja teriakan 'Semangat' kerap didengar meluncur dari mulut sang penjual. Yang dimaksud dengan kata 'semangat' tadi sebenarnya adalah tambahan nasi atau bisa juga berarti ucapan terima kasih saat pembeli membayar makanannya, sedangkan 'disetel' berarti mempersilahkan pengunjung memilih sendiri isian soto yang disukainya.
Tampak beberapa pembeli sedang sibuk memilih dan menusuk sendiri kikil, paru, babat, lidah, jeroan, dan daging pilihannya. Yang membuat saya cukup terkesan kikilnya benar-benar diolah dengan baik sehingga tampak putih bersih, jeroannyanya juga tak jauh berbeda. Khusus untuk daging, limpa dan paru sudah direbus bumbu hingga meresap lalu digoreng. Warnanya kecokelatan dan garing. Dimakan tanpa kuahpun rasanya sudah enak!
Pilihan saya sendiri terdiri dari sepotong paru, sepotong kikil, dan lidah. Kemudian mangkok diserahkan kepada mas si penjual untuk diiris kecil-kecil dan kemudian disiram dengan kuah soto yang mengepul panas. Aroma kuah soto yang mengepul dari panci seketika memenuhi tenda. Sambil mengamati kesibukan, setusuk sate kentang dan perkedel langsung lenyap kedalam mulut menjadi pengganjal perut. Nyam nyam... enak! Buat penyuka jengki, Pak Salam juga menyediakan sate jengkol atau yang kerap disebut Jackson.
Ternyata perlu kesabaran mengantre menunggu mangkuk yang sudah diisi jeroan dan daging yang diraciki kuah panas oleh pak Salam. Semangkok soto berwarna kuning kemepul panas dan beraroma harum membuat terbit air liur pun akhirnya tiba. Sebelum menyeruputnya, saya pun mengaduk bumbu dan kecap yang mengendap di dasar mangkok. Seketika kuah soto yang berubah menjadi sedikit kecokelatan akibat si kecap Zebra yang asli produksi Bogor ini.
Ditilik dari jenisnya soto Bogor sendiri ada dua versi yaitu soto berkuah bening dan kuning. Kuah kuning tersebut sebenarnya berasal dari kunyit dan kentalnya berasal dari santan seperti soto Pak Salam ini. Slurpp... rasa gurih dan segar kuah soto setelah ditambah sambal dan perasan jeruk nipis ini makin mantap saja rasanya. Kikilnya terasa empuk sehingga saya tak kesulitan mengunyahnya. Lidahnya diolah bersih dan empuk, parunya pun tak kalah enak dengan rasa asin dan manis yang berimbang serta kres-kres renyah. Nyaris membuat saya tidak bisa berhenti mengunyahnya.
Sayang karena kapasitas tempat duduk yang terbatas membuat beberapa pembeli menikmatinya di tempat lain atau di mobil. Bahkan banyak pula yang dibungkus untuk dibawa pulang. Soal harga, untuk pilihan kikil, paru, lidah, dll dihargai Rp 5.000,00 per buah. Sedangkan untuk perkedel dan sate kentang Rp 1000,00 per buah. Cukup murah bukan?
Nah, buat penggemar soto jika mampir ke Bogor rasanya Soto Pak Salam ini sayang untuk dilewatkan. Sebaiknya datanglah menjelang pukul 17.00 sore saat warung baru buka karena makin malam warung makin penuh sesak dan pastinya persedian isian soto pun bakal tidak komplet lagi!
Soto Bogor Pak Salam
Pinggir Jl. Suryakencana, Bogor
(Sebelah Dunkin Donuts)
Buka Sore Hari: 16.30 - jualan habis
Harga Makanan: Rp 1.000,00 - Rp 5.000,00/buah
Sore itu sehabis berputar-putar di kota Bogor perut ini mendadak merindukan kehangatan soto kuning Bogor. Ola la... pikiran saya pun langsung saja tertuju pada soto Bogor Pak Salam. Kebetulan soto Pak Salam ini memang baru buka sore hari, maka saya pun langsung bergegas menuju Suryakencana.
Tak sulit menemukan penjual soto Bogor Pak Salam yang memang sudah kesohor akan kelezatannya sejak dulu. Meskipun letaknya bukan berada di dalam toko atau rumah makan, melainkan hanya berupa warung tenda yang berada di atas trotoar di Jl. Suryakencana, Bogor (samping Dunkin Donuts).
Saat itu jam belum lagi menunjukkan pukul 5 sore, namun ternyata antrean para pembeli sudah cukup ramai memadati warung tenda mungil itu. Untuk menikmati semangkok soto Pak Salam memang dibutuhkan kesabaran. Apalagi saat weekend para pembelinya bukan saja dari Bogor melainkan juga dari luar kota.
Sambil mengantre saya pun dihibur dengan kata-kata unik yang meluncur dari mulut para penjual soto yang sesekali membuat saya tersenyum. Bagi yang tak sering berkunjung ke soto Pak Salam mungkin sedikit bingung. Misalnya saja teriakan 'Semangat' kerap didengar meluncur dari mulut sang penjual. Yang dimaksud dengan kata 'semangat' tadi sebenarnya adalah tambahan nasi atau bisa juga berarti ucapan terima kasih saat pembeli membayar makanannya, sedangkan 'disetel' berarti mempersilahkan pengunjung memilih sendiri isian soto yang disukainya.
Tampak beberapa pembeli sedang sibuk memilih dan menusuk sendiri kikil, paru, babat, lidah, jeroan, dan daging pilihannya. Yang membuat saya cukup terkesan kikilnya benar-benar diolah dengan baik sehingga tampak putih bersih, jeroannyanya juga tak jauh berbeda. Khusus untuk daging, limpa dan paru sudah direbus bumbu hingga meresap lalu digoreng. Warnanya kecokelatan dan garing. Dimakan tanpa kuahpun rasanya sudah enak!
Pilihan saya sendiri terdiri dari sepotong paru, sepotong kikil, dan lidah. Kemudian mangkok diserahkan kepada mas si penjual untuk diiris kecil-kecil dan kemudian disiram dengan kuah soto yang mengepul panas. Aroma kuah soto yang mengepul dari panci seketika memenuhi tenda. Sambil mengamati kesibukan, setusuk sate kentang dan perkedel langsung lenyap kedalam mulut menjadi pengganjal perut. Nyam nyam... enak! Buat penyuka jengki, Pak Salam juga menyediakan sate jengkol atau yang kerap disebut Jackson.
Ternyata perlu kesabaran mengantre menunggu mangkuk yang sudah diisi jeroan dan daging yang diraciki kuah panas oleh pak Salam. Semangkok soto berwarna kuning kemepul panas dan beraroma harum membuat terbit air liur pun akhirnya tiba. Sebelum menyeruputnya, saya pun mengaduk bumbu dan kecap yang mengendap di dasar mangkok. Seketika kuah soto yang berubah menjadi sedikit kecokelatan akibat si kecap Zebra yang asli produksi Bogor ini.
Ditilik dari jenisnya soto Bogor sendiri ada dua versi yaitu soto berkuah bening dan kuning. Kuah kuning tersebut sebenarnya berasal dari kunyit dan kentalnya berasal dari santan seperti soto Pak Salam ini. Slurpp... rasa gurih dan segar kuah soto setelah ditambah sambal dan perasan jeruk nipis ini makin mantap saja rasanya. Kikilnya terasa empuk sehingga saya tak kesulitan mengunyahnya. Lidahnya diolah bersih dan empuk, parunya pun tak kalah enak dengan rasa asin dan manis yang berimbang serta kres-kres renyah. Nyaris membuat saya tidak bisa berhenti mengunyahnya.
Sayang karena kapasitas tempat duduk yang terbatas membuat beberapa pembeli menikmatinya di tempat lain atau di mobil. Bahkan banyak pula yang dibungkus untuk dibawa pulang. Soal harga, untuk pilihan kikil, paru, lidah, dll dihargai Rp 5.000,00 per buah. Sedangkan untuk perkedel dan sate kentang Rp 1000,00 per buah. Cukup murah bukan?
Nah, buat penggemar soto jika mampir ke Bogor rasanya Soto Pak Salam ini sayang untuk dilewatkan. Sebaiknya datanglah menjelang pukul 17.00 sore saat warung baru buka karena makin malam warung makin penuh sesak dan pastinya persedian isian soto pun bakal tidak komplet lagi!
Soto Bogor Pak Salam
Pinggir Jl. Suryakencana, Bogor
(Sebelah Dunkin Donuts)
Buka Sore Hari: 16.30 - jualan habis
Harga Makanan: Rp 1.000,00 - Rp 5.000,00/buah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar