Senin, Desember 19, 2011
Olloclip iPhone Camera Lens
Senin, November 08, 2010
Situ Bagendit Segera Memiliki Sarana Penunjang Wisata Refresentatif
Kepada Garut News, Sabtu dia mengemukakan, selain akan dibangun dua lapangan futzal berumput sintesis, juga rumah makan serta mini market, dengan bangunan dua lantai, yang seluruhnya didirikan diatas tanah seluas 5.000 m2, di sebelah Kantor Kecamatan setempat.
Karena juga sekaligus sebagai sarana pemasaran, beragam cendera mata serta kuliner khas Garut, juga dipastikan banyak diminati kalangan wisatawan domestic maupun mancanegara.
Diharapkan do’a restu dari seluruh komponen dan elemen masyarakat, guna mewujudkan keberhasilan rencana tersebut, ungkap H. Aceng Cece Tapipuddin, menambahkan.
Bupati Garut dari Masa ke Masa
Seperti yang telah dijelaskan dalam halaman Sejarah Singkat Garut, pembentukan Kabupaten Limbangan-baru berdasarkan Surat Keputusan Raffles sebagai Letnan Gubernur (Lieutenant Governor) di Indonesia adalah tanggal 16 Februari 1813. Bupati yang menjabat pada saat itu adalah RAA Adiwijaya (1813-1831), karena itu jika perhitungan masa pemerintahan Kabupaten Garut berawal dari sini maka RAA Adiwijaya merupakan Bupati Garut yang pertama.
Sejak 1 Juli 1913 Kabupaten Limbangan diganti menjadi Kabupaten Garut yang terjadi pada masa pemerintahan periode ke-4 sejak 1813, yaitu masa Bupati RAA Wiratanudatar (1871-1915), berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Jenderal tanggal 7 Mei 1913 (Staatsblad Van Nederlandsch-Indie No.356: Besluit van den Gouverneur-General van Nederlandsch-Indie van 7 Mei 1913 No. 60). Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa RAA Wiratanudatar merupakan Bupati pertama yang memimpin wilayah pemerintahan dengan nama Kabupaten Garut.
Pada tanggal 14 Agustus 1925, berdasarkan keputusan Gubernur Jenderal, Kabupaten Garut disahkan sebagai daerah pemerintahan yang berdiri sendiri (otonom). Ini terjadi pada masa pemerintahan RAA Soeria Kartalegawa yang menjadi Bupati ke-5 sejak 1813 atau Bupati ke-2 sejak muncul nama Kabupaten Garut. Oleh karena itu, RAA Soeria Kartalegawa merupakan bupati pertama yang memimpin Kabupaten Garut sebagai daerah otonom.
Pada zaman kolonial Belanda, pergantian bupati yang berlaku di Kabupaten Garut identik dengan yang berlaku di kerajaan-kerajaan kuno Indonesia, yaitu bila Bupati meninggal atau berhenti karena hal tertentu, maka yang berhak menggantikannya adalah putera laki-laki tertua atau menantu laki-laki. Kalau pun tidak demikian, penggantinya masih memiliki hubungan darah atau kekerabatan yang dekat. Dari masa ke masa, tercatat bupati pertama RAA Adiwijaya (1813-1831) digantikan oleh puteranya RAA Kusumadinata (1831-1833) sebagai bupati kedua. Lalu bupati kedua diteruskan oleh menantunya Tumenggung Jayadiningrat (1833-1871) sebagai bupati yang ketiga. Masih memiliki ikatan kekeluargaan, bupati ketiga digantikan oleh RAA Wiratanudatar (1871-1915) sebagai bupati yang keempat. Selanjutnya bupati keempat digantikan oleh keponakannya Adipati Suria Kartalegawa (1915-1929) yang menjadi bupati kelima. Kemudian ia diteruskan oleh puteranya Adipati Moh. Musa Suria Kartalegawa (1929-1944) sebagai bupati keenam.
Dalam sejarah Garut, tercatat periode Bupati terlama yang memimpin hingga mencapai lebih dari 40 tahun yaitu RAA Wiaratanudatar (1971-1915). Sedikitnya ada tiga orang Bupati yang memimpin kurang dari satu atau dua tahun seperti R. Tumenggung Endung Suriaputra (1944-1945) atau Letkol Akil Ahyar Masyur (1966-1967).
Sejarah juga mencatat, bahwa sejak pemilihan bupati berdasarkan periode waktu, belum terdapat Bupati Garut yang memegang masa jabatan lebih dari satu periode.
Duka Merapi dan Solidaritas Anak Bangsa
Sebagaimana diberitakan berbagai media, pada 3-5 November, Gunung Merapi terus memuntahkan isi perutnya. Akibatnya, hingga radius 15 km terkena dampak letusan. Oleh sebab itu, pihak otoritas sudah memperluas radius aman Merapi hingga 20 km. Meskipun demikian, tetap saja menelan korban.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), sebagaimana dikutip tribunnews, total korban jiwa yang meninggal sejak Gunung Merapi meletus (26/10/2010) hingga Jumat (5/11/2010) sore mencapai 122 orang. Khusus untuk korban tewas akibat letusan dahsyat Merapi Jumat dini hari, mencapai 64 orang. Korban tewas terbanyak adalah warga Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Mereka tewas akibat terkena awan panas Gunung Merapi yang menyembur pada Jumat pukul 01.00 dini hari.
Selain korban tewas, juga terdapat penambahan 151 orang korban luka yang harus rawat inap di rumah sakit, dengan rincian RSUP Sardjito 78 orang, RS Bethesda 6 orang, RS Suradji Tirtonegoro 35 orang, RSUD Sleman 7 orang dan RS Panti Rapih 25 orang. Umumnya, korban yang terkena awan panas atau wedus gembel tersebut berada pada jarak 8 km dari puncak Gunung Merapi.
BNPB mengumumkan, peringatan zona aman yang tadinya berada dalam radius 20 kilometer ditingkatkan menjadi 25 kilometer. Warga yang berada dalam radius 25 kilometer diminta segera meninggalkan lokasi dan mencari tempat yang lebih aman.
Lokasi pengungsian sementara di Kab. Sleman antara lain, Stadion Maguwoharjo, Gelanggang UGM, STIE YKPN, SMA Stela Duce, UPN, Condong Catur. Sedangkan di Kab. Boyolali berada di gelanggang olah raga, sekolah-sekolah dan fasilitas umum lainnya. Di Magelang, lokasi pengungsian disediakan di Kantor Bakorwil dan Kantor Bupati Magelang. Sementara itu, di Klaten berada di GOR, kantor-kantor pemerintah, dan sekolah-sekolah, kantor Bupati dan kantor DPRD setempat.
Tak seorang pun yang menginginkan musibah itu terjadi. Sudah selayaknya kita terus berdoa agar saudara-saudara kita yang saat ini tengah berjuang menghadapi masa-masa yang cukup berat di pengungsian diberikan kesabaran dan ketabahan. Selain itu, saudara-saudara kita yang tengah dirawat di rumah sakit bisa secepatnya sembuh dan sehat kembali. Sedangkan, yang sudah mendahului kita menghadap Sang Khalik diberikan kelapangan jalan menuju keharibaan-Nya dan diberikan tempat yang terbaik di sisi-Nya.
Yang tidak kalah penting, kita perlu terus membangkitkan kembali dan menggalang nilai solidaritas kebangsaan yang selama ini dinilai mulai tergerus oleh berbagai persoalan kontemporer yang tak kunjung usai. Dengan kekuatan solidaritas itu, bangsa kita akan mampu merevitalisasi nilai kesejatian diri, hingga akhirnya mampu mengatasi semua masalah, musibah, dan bencana yang terjadi dengan penuh kearifan.
Untuk meng-update situasi Merapi terkini, kita bisa mengaksesnya melalui Jaringan Informasi Lingkar Merapi.
Senin, Oktober 04, 2010
Film Facebook Laris Manis
Jakarta - 'The Social Network', film tentang Facebook sukses meraup pendapatan hingga USD 23 (sekitar Rp 205 miliar) juta sejak dirilis 1 Oktober lalu. Kini, film yang digarap oleh David Fincher itu pun berhasil menduduki posisi puncak box office.
'The Social Network' merupakan film drama yang diadaptasi dari novel non fiksi 'The Accidental Billionaires: The Founding of Facebook, A Tale of Sex, Money, Genius, and Betrayal' karya Ben Mezrich. Film tersebut pun dibintangi oleh aktor Jesse Eisenberg, Andrew Garfield dan penyanyi Justin Timberlake.Sementara, peringkat dua box office minggu ini dihuni oleh 'Legend of the Guardians: The Owls of Ga'Hoole'. Film yang disutradarai oleh Zack Snyder itu mendapat USD 10,8 juta atau sekitar Rp 96 miliar.
'Wall Street: Money Never Sleeps' yang menjadi jawara minggu lalu turun ke peringkat tiga. Film itu hanya sanggup mengumpulkan USD 10,1 juta (Rp 90 miliar).
Peringkat empat minggu ini dihuni film garapan aktor Ben Affleck, 'The Town', dengan angka pendapatan USD 10 juta (Rp 89 miliar). Mendapat USD 7 juta atau Rp 62 miliar, 'Easy A' pun duduk di peringkat lima
Han Kristi - detikinet
Selasa, September 07, 2010
Resep Ramadan: Sambal Ceurik
Jakarta - Rasa asam-asam segar dari tomat hijau menjadi ciri utama sambal khas Cibiuk ini. Sedangkan krenyes renyah bawang merahnya membuat sambal ini susah dihindari. Apalagi jika dimakan dengan ikan goreng atau bakar. Yuk, bikin buat berbuka nanti!
Bahan:
8 buah tomat hijau, belah empat
20 helai daun kemangi
Bumbu:
3 butir bawang merah
1 siung bawang putih
8 buah cabai rawit merah
½ sdt gula pasir
1 sdt garam
Cara membuat:
- Tumbuk kasar Bumbu lalu tambahkan tomat hijau.
- Memarkan tomat hingga berair.
- Tambahakn daun kemangi, aduk rata.
- Sajikan segera.
Belanja Kue Lebaran di 'Bakery Rakyat'
Kawasan Pasar Kue Subuh, Pasar Senen ternyata sudah terlihat sibuk selepas Isya. Tapi kali ini pasar kue subuh senen berubah menjadi pasar kue kering dan aneka kue lainnya selama Ramadan. Penjual sudah mulai menata dagangannya sejak pukul 19.00. Jejeran stoples berisi macam-macam kue kering ditata dengan rapi. Pilihannya beragam, mulai dari nastar, putri salju, kaastengel, kue sagu, choco chips, lidah kucing, kue kacang, dan masih banyak lainnya.
Harga yang ditawarkan sangat ringan di kantong. Mulai dari Rp 12.000 per stoples (sekitar 300 gram) hingga Rp 25.000 per stoplesnya. Harga ini akan diberi diskon lagi jika beli dalam jumlah banyak.Meskipun begitu, tampilannya tak kalah cantik dengan kue-kue kering yang dijual di toko-toko besar. Selain kue-kue kering, di sini juga dijual berbagai macam kue basah.
Ada kue sus, centik manis, bolu kukus, putri ayu Medan, lapis Surabaya, kue mangkok, pastel tahu isi, aneka pir buah hingga pisang moleng khas Bandung. Rata-rata harga kue juga murah hanya Rp 1000 per potongnya. Untuk kue mangkok Sukabumi isi 6 dihargai Rp 4.000,00. Sedangkan untuk roti manis Rp.2.000,00 - Rp. 4.000,00 per buah tergantung isinya.
Kalau ingin membeli kue lapis, ada lapis Surabaya, lapis legit klasik dan lapis legit prune. Harganya mulai dari Rp 25.000,00 per loyangnya. Yang bikin saya kepincut adalah kue lapis legit super yang mereka tawarkan. Harganya sangat terjangkau, hanya Rp 75.000,00 per loyangnya. Wow..tampilannya juga cantik dan dikemas dalam kardus.
Yang murah meriah juga ada. Aneka kue tar kecil alias taartjes, dipotong sekutar 2,5x2,5 cm dengan aneka olesan buttercream dan hiasan cantik. Ada yang berlapis cokelat, berupa bolu gulung mini,dan brownies mini. Harga per kotak berisi 49 potong dihargai dengan Rp 12.000,00 saja.
Soal rasa, ternyata juga tak mengecewakan. Kue pisang masih hangat terasa legit, demikian juga dengan kue mangkok Medan yang merekah cantik, empuk, wangi dan manisnya juga pas. Tar mini berlapis cokelat pun rasanya legit dengan bolu yang lumayan halus. Hmm... tak mengecewakan buat hantaran atau sajian lebaran nanti.
Khusus untuk cake besar seperti black forest dan cake dengan lapisan butter cream serta cake ulang tahun juga tersedia aneka ukuran. Semuanya berlapis cokelat serut, ceri merah dan whipped cream. Harganya mulai dari Rp. 50.000,00 per buah. Lumayan murah bukan?
Nah, jika Anda tak mau pusing membuat kue lebaran kali ini Pasar Kue Senen bisa jadi solusinya. Selepas maghrib Anda bisa mampir di pasar kue yang sering dijuluki 'bakery rakyat' karena harganya murah. Jangan khawatir kehabisan karena stok pedagang cukup banyak dan pasar buka sampai subuh.
Pasar Kue Senen
Pasar Senen Jaya
Jakarta Pusat
Manfaat Menggunakan Jasa Bersihkan Rumah Online
Memang semakin mudahnya penggunaan aplikasi online sangat membantu aktivitas sehari-hari kita. Semakin berkembang teknologi, semua bisa dila...
-
Take That boy band asal inggris yang terkenal di medio 90 an tepatnya boyband ini booming di tahun 1996 dengan lagu "Back for Good"...
-
Dodol mungkin tidak asing lagi di telinga para wisatawan yang berkunjung ke garut, tapi kalo coklat isi dodol atau Chocodot adalah sesuat...
-
Pantai Sawarna Sawarna ± 230 km dari Ibukota Jakarta menuju arah Banten Selatan, desa yang rimbun di pinggiran hutan Perhutani dan dipaga...